Analisis: Akankah Hizbullah serahkan senjatanya di bawah tekanan AS?

1 day ago 6
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Beirut (ANTARA) - Kabinet Lebanon pada Jumat (5/9) menyetujui rencana militer untuk melucuti senjata Hizbullah dan menempatkan semua penggunaan senjata di bawah kendali negara.

Lima menteri Hizbullah dan Amal melakukan aksi mogok kerja sebagai bentuk protes, sementara para pendukung Hizbullah menyerukan aksi demonstrasi besar-besaran.

Mengapa Lebanon berupaya melucuti senjata Hizbullah? Bagaimana reaksi berbagai pihak yang berbeda pandangan? Apa yang mungkin terjadi selanjutnya?

MENGAPA HARUS MELUCUTI SENJATA HIZBULLAH?

Hizbullah, sebuah kelompok politik dan militer Syiah di Lebanon, muncul setelah invasi Israel ke negara itu pada 1982.

Setelah pecahnya putaran konflik terbaru antara Israel dan Palestina pada Oktober 2023, Hizbullah terlibat konflik dengan Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Hamas.

Kesepakatan gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel sempat tercapai pada November 2024, namun Israel mempertahankan pasukan di lima posisi di Lebanon selatan dan melanjutkan serangan udara terhadap apa yang diklaimnya sebagai target Hizbullah.

Sejak awal tahun ini, Washington telah meningkatkan tekanan terhadap Beirut untuk membubarkan sayap bersenjata Hizbullah dalam jangka waktu tertentu.

Mereka memperingatkan Lebanon bahwa kegagalan dalam mematuhi instruksi ini akan memicu berlanjutnya operasi militer Israel, risiko eskalasi, dan hilangnya bantuan asing yang sangat dibutuhkan.

Pada Juni, utusan Amerika Serikat (AS) Tom Barrack mengunjungi Lebanon dan menyampaikan proposal AS mengenai pelucutan senjata Hizbullah.

Sebagai imbalannya, Washington akan mendesak Israel untuk menghentikan serangannya dan menarik pasukan secara bertahap, sembari memobilisasi dana asing untuk rekonstruksi Lebanon.

Adnan Bourji, direktur Pusat Studi Nasional Lebanon, mengatakan AS dan Israel memiliki tujuan yang sama untuk melemahkan Hizbullah, yang mereka lihat sebagai sekutu Iran dan pemain penting dalam poros anti-AS dan anti-Israel di kawasan tersebut.

Tentara Lebanon mengawasi senjata yang diserahkan oleh kamp-kamp Palestina di kamp Burj Barajneh di Beirut, Lebanon (29/8/2025). ANTARA/Xinhua/Bilal Jawich/aa.

BAGAIMANA MASING-MASING PIHAK BEREAKSI? APA SELANJUTNYA?

Pemerintah Lebanon telah sepakat untuk menyita senjata Hizbullah, tetapi menekankan tuntutannya agar Israel terlebih dahulu menghentikan pelanggarannya terhadap kedaulatan Lebanon dan menarik pasukannya dari negara itu.

Pada 31 Juli, Presiden Lebanon Joseph Aoun mengumumkan bahwa pemerintah akan mewajibkan Hizbullah dan kelompok-kelompok bersenjata lainnya untuk menyerahkan senjata mereka di bawah kendali negara.

Pada 5 Agustus, Perdana Menteri Lebanon Nawaf Salam mengatakan militer telah ditugaskan untuk menyiapkan rencana pada akhir Agustus guna memastikan semua senjata sudah berada di bawah kendali negara pada akhir tahun.

Hizbullah dengan tegas menolak pelucutan senjata, bersikeras bahwa persenjataannya tetap penting bagi kedaulatan dan pertahanan Lebanon. Pemimpin Hizbullah Sheikh Naim Qassem menyebutnya "keputusan tidak sah yang dibuat di bawah perintah AS dan Israel."

"Perlawanan tidak akan menyerahkan senjatanya selama agresi terus berlanjut dan pendudukan masih berlangsung, dan akan berjuang jika perlu untuk melawan proyek AS-Israel ini, apa pun konsekuensinya," kata Qassem memperingatkan.

Israel memuji langkah Lebanon. Dalam sebuah pernyataan pada 25 Agustus, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan akan mempertimbangkan "langkah-langkah timbal balik," termasuk pengurangan bertahap kehadiran militernya di Lebanon selatan, yang dikoordinasikan dengan mekanisme keamanan yang dipimpin AS, jika tentara Lebanon memberlakukan pelucutan senjata terhadap Hizbullah.

Seorang pejabat senior Hizbullah memperingatkan bahwa kelompok itu akan memobilisasi para pendukung jika pemerintah bersikeras untuk memperkuat rencana pelucutan senjata.

Suasana rapat kabinet di istana kepresidenan di Baabda, Lebanon, Jumat (5/9/2025). ANTARA/Xinhua/Bilal Jawich/aa.


APA SELANJUTNYA

Setelah rapat kabinet pada Jumat, Menteri Informasi Lebanon Paul Morcos mengatakan bahwa para menteri menyetujui usulan pihak militer namun memutuskan untuk merahasiakan rinciannya.

Morcos menambahkan, militer akan mulai melaksanakan rencana tersebut dengan sumber daya logistik, keuangan, dan personel yang tersedia, dan akan menyerahkan laporan kemajuan bulanan kepada kabinet.

Para analis meragukan pelucutan senjata akan berjalan mulus. Analis politik Lebanon Youssef Diab mengatakan Hizbullah memandang pelucutan senjata sebagai upaya untuk melucuti kekuatan politik kelompok itu, sehingga dianggap sebagai persoalan yang menyangkut kelangsungan hidup kelompok tersebut.

Sejumlah analis memperingatkan bahwa tekanan AS dapat mendorong pemerintah Lebanon ke dalam konfrontasi dengan Hizbullah, menyebut pendekatan garis keras hanya akan memperdalam perpecahan politik dan memicu kemarahan di kalangan komunitas Syiah, sementara tentara Lebanon tidak memiliki kapasitas untuk melucuti senjata kelompok itu secara paksa.

The National, surat kabar berbahasa Inggris di Uni Emirat Arab, mengutip seorang narasumber politik Lebanon yang mengatakan bahwa perwira tinggi militer tampaknya enggan menetapkan jadwal pelucutan senjata.

Hal ini disebabkan oleh perpecahan internal di Lebanon terkait masalah tersebut, serta belum adanya komitmen tegas dari Israel untuk menarik pasukannya dan menghentikan pelanggaran.

Beberapa analis mengatakan banyak orang di Lebanon selatan tidak melihat AS sebagai perantara yang jujur atau yang benar-benar memperjuangkan kepentingan Lebanon, setelah menyaksikan dukungan AS terhadap Israel dalam konflik di Jalur Gaza serta pendudukan wilayah Lebanon. Selesai

Penerjemah: Xinhua
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article