Anggota Komisi XII DPR RI, Yulian Gunhar, meminta polisi bersama pemerintah pusat dan pemda setempat mengusut tuntas kasus kematian aktivis lingkungan di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rudolfus Oktavianus Ruma alias Vian Ruma (30 tahun). Vian ditemukan tewas tergantung dengan leher terikat.
“Pengungkapan yang transparan sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik. Jangan sampai kasus ini melahirkan kecurigaan di tengah masyarakat, terkait pembungkaman para aktivis lingkungan," kata Gunhar dalam keterangannya, Rabu (10/9).
Jasad Vian ditemukan di sebuah gubuk bambu dekat pantai di Sikusama, Desa Tonggo, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (5/9). Ia diketahui berprofesi sebagai guru ASN sekaligus aktif di sejumlah organisasi sosial dan lingkungan.
Gunhar menyoroti kematian Vian yang dinilai tidak wajar. Menurutnya itu menambah daftar panjang kasus aktivis lingkungan yang meninggal dalam kondisi mencurigakan.
Hal ini, lanjut politisi PDIP itu, menjadi alarm bagi negara mengenai pentingnya perlindungan terhadap aktivis lingkungan yang kerap berada di garis depan memperjuangkan kelestarian alam dan hak masyarakat lokal.
"Pengembangan energi terbarukan seperti geotermal memang penting, tetapi harus ditempatkan dalam kerangka keberlanjutan. Artinya, tetap menghormati kelestarian lingkungan, kearifan lokal, keselamatan warga, serta ekosistem,” tuturnya.
Gunhar menegaskan bahwa tidak boleh ada praktik intimidasi, kekerasan, atau kriminalisasi terhadap aktivis yang kritis terhadap proyek-proyek strategis pemerintah maupun swasta.
“Tragedi ini harus menjadi momentum bagi semua pihak untuk memperkuat komitmen terhadap perlindungan aktivis lingkungan. Partisipasi publik dalam pembangunan harus dihormati, bukan dibungkam,” ujarnya.
Gunhar juga menyampaikan duka cita kepada keluarga almarhum. Ia menyebut meninggalnya Vian menjadi kehilangan bagi gerakan lingkungan.
"Saya menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga almarhum Vian Ruma," tuturnya.
"Kepergian beliau bukan hanya kehilangan bagi keluarga, tetapi juga kehilangan bagi gerakan lingkungan yang selama ini diperjuangkannya,” tambah Gunhar.