PEMERINTAH Kota Denpasar, Bali masih fokus mengevakuasi warga yang terdampak banjir yang menerjang kota itu pada Rabu, 10 September 2025. Mereka belum mengeluarkan status kebencanaan akibat banjir yang melanda hampir seluruh kota.
Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara mengatakan, pemerintah masih fokus pada evakuasi warga yang terjebak di rumah maupun terseret arus sungai. “Ya tentu sekarang kami belum bisa (menentukan status kebencanaan) karena saya dari jam 4 pagi bersama pak wakil di lapangan, belum menentukan, sekarang kami turun untuk penyelamatan, evakuasi dulu, itu prioritasnya,” kata dia di Denpasar, Rabu.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Jaya Negara mencatat hingga siang tadi setidaknya tiga orang dinyatakan meninggal, dua orang hilang, dan banyak yang telah dievakuasi ke posko pengungsian seperti balai-balai banjar. "Yang jelas pasti kami akan membahas status darurat bencana karena itu dasar kita untuk mengeluarkan anggaran darurat kebencanaan untuk menanggulangi para korban," kata dia.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Bali selama dua hari terakhir mengakibatkan banjir di sejumlah titik permukiman di Denpasar. Dari pemetaan Pemkot Denpasar, setidaknya ada tujuh titik banjir terparah, yaitu di kawasan Pasar Badung dan Sungai Tukad Badung yang berhimpitan, Kertalangu, Padangsambian Kaja, Pura Demak, Sidakarya, Panjer, dan Pemogan di kawasan Taman Pancing.
Jaya Negara mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi selama 24 jam lebih itu mengakibatkan hulu Sungai Tukad Badung tak mampu menahan beban. Bahkan ia mengatakan, baru pertama kali ini selama hidupnya melihat kondisi itu terjadi di Ibu Kota Provinsi Bali itu.
“Jam 2 dini hari sudah tinggi dan sekarang RS Wangaya dalam kondisi darurat, listrik mati, genset tidak bisa hidup, sekarang kami sewa karena meluapnya Tukad Badung tinggi sekali menyebabkan airnya ke Pura Demak, semua sumbernya dari Tukad Badung,” kata dia.
Selain mengevakuasi korban di lokasi-lokasi banjir yang tingginya menyentuh atap rumah warga, Pemkot Denpasar juga mulai mendata korban dan kerusakan salah satunya runtuhnya dua bangunan toko kain di Jalan Sulawesi akibat derasnya sungai Tukad Badung.
“Kami akan siapkan dari dana bencana untuk kerugian pedagang, tidak di sini saja tapi banyak dari Padangsambian ada rumahnya jebol, temboknya jebol, banyak kerugian mobil, kami sekarang minta kades/lurah mendata, kita mendata kerugian yang ditimbulkan di desa-desa, kerugiannya kita akan ganti rugi,” ucap Jaya Negara.
Sebelumnya, Panglima Kodam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Piek Budyakto telah menginstruksikan pengerahan personel dari Kodim 1611/Badung untuk mengevakuasi warga terdampak banjir. Mereka mengerahkan perahu karet jenis LCR (Landing Craft Rubber Boat).
Komandan Kodim Kolonel I Putu Tangkas Wiratawan memimpin pasukannya untuk mengevakuasi warga Denpasar yang terjebak banjir serta mengamankan sejumlah barang milik masyarakat.
“Untuk sementara kami fokuskan personel di kawasan Pasar Kumbasari, Jalan Gajah Mada Denpasar, mengingat dampaknya cukup parah. Kami berharap banjir segera surut sehingga aktivitas masyarakat bisa kembali normal,” ujar I Putu Tangkas Wiratawan.