Bos Badan Pangan Minta Pembatasan Impor Etanol, Ini Alasannya

8 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah membuka peluang untuk membatasi impor etanol guna mengatasi masalah tetes tebu (molase) yang meluber dan tak terserap pasar. Langkah ini dinilai penting agar pabrik gula tetap bisa menggiling tebu tanpa terhambat oleh tumpukan tetes yang tak laku.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan, tetes tebu merupakan produk samping (by-product) dari proses penggilingan tebu. Umumnya, tetes tebu diserap industri untuk bahan baku etanol. Namun, derasnya impor etanol membuat tetes tebu tidak terserap dan menumpuk di tangki penyimpanan.

"Jadi khusus tetes itu gini, pabrik gula itu memproduksi gula dari tebu, sebagian 'by-productnya', bukan limbah ya, by-product, itu bisa dijual namanya tetes tebu. Kalau tetes ini nggak laku... tetes itu biasanya mayoritas dipakai buat etanol. Kalau etanol dari luar diimpor, maka tetesnya nggak laku, masih penuh di tangki penyimpanan. Kalau udah penuh, kira-kira pabriknya bisa nggak giling tebu? Nggak bisa. Nah itu yang tadi saya sampaikan (dalam rapat bersama Menko Pangan dan Menteri Perdagangan)," ujar Arief kepada wartawan saat ditemui di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Kamis (11/9/2025).

Arief menekankan, agar produksi tebu tetap berjalan, tetes tebu harus bisa terserap. Salah satu caranya adalah dengan mengukur kembali kebijakan impor etanol.

"Mohon dipertimbangkan, supaya tebunya itu masih bisa diserap terus, bisa giling terus, jadi tetesnya itu harus keluar. Keluarnya salah satunya buat etanol. Jadi tolong bisa juga diukur importasi etanol," jelasnya.

Ketika ditanya apakah akan ada pertimbangan pembatasan impor etanol, Arief menyebut hal itu sudah diusulkan. Namun keputusan tetap berada di Kementerian Perdagangan.

"Itu yang kita usulkan. Tapi kan Menteri Perdagangan nanti akan exercise, akan buat formula juga. Jadi kalau... jangan saya yang bicara masalah itu, karena itu teritorinya Mendag," tegas dia.

Sebelumnya, tumpukan molase dari pabrik gula memang dikhawatirkan semakin meluber dan tak terserap. Harga pun anjlok ke kisaran Rp1.000 per kilogram (kg), padahal sebelumnya berada di Rp2.500-Rp3.000 per kg.

Ketua Umum Asosiasi Produsen Spirtus dan Ethanol Indonesia (Apsendo) Izmirta Rachman mengatakan, industri etanol dalam negeri kini menahan diri menyerap molase karena khawatir pasar mereka hilang akibat serbuan etanol impor murah.

"Jadi kendalanya adalah di domestik ini, industri etanol kan membeli tetesnya petani dan tetesnya pabrik gula. Pada saat giling kami serap, kami itu punya stok yang banyak, tapi sekarang kami nggak berani menyerap," ungkap Izmirta saat ditemui usai Seminar Ekosistem Gula Nasional di Jakarta, Rabu (27/8/2025).

Ia menilai, kebijakan baru yang membebaskan impor etanol tanpa izin khusus (Persetujuan Impor/PI) membuat pasar domestik terbuka lebar bagi produk luar negeri, terutama dari Pakistan dan Amerika Serikat.

"Karena kami takut dengan banjirnya impor dari luar negeri, nanti siapapun bisa mengimpor, termasuk Anda. Nanti semua pembeli etanol kami, dari industri farmasi, obat-obatan, kosmetik, akan langsung impor dari luar negeri. Karena nggak ada lagi PI. Everybody can import," tegasnya.

Akibatnya, sekitar 660 ribu ton molase petani yang seharusnya diserap justru dibiarkan. Harga etanol impor juga disebut jauh lebih murah, hingga Rp2.000 per liter dibanding produksi lokal.

Hal serupa juga diingatkan Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Soemitro Samadikoen. Ia menilai, jika molase terus menumpuk, bukan hanya merugikan petani, tetapi juga mengganggu proses produksi gula dan berisiko menimbulkan pencemaran lingkungan.

"Molase disimpan lebih dari 2-3 bulan bisa berubah. Bahkan kalau itu tidak segera ditangani atau dikeluarkan, itu bisa meledak. Kalau meledak bisa juga terjadi pencemaran lingkungan," kata Soemitro.

Karena itu, APTRI mendesak pemerintah meninjau ulang aturan impor bebas etanol. "Saya minta dengan segera, melalui forum ini Menteri Perdagangan arif dan bijaksana. Jangan berlakukan Permendag 16/2025 itu, kembalilah dulu pada Permendag 8/2024. Dengan demikian kita perbaiki semuanya, yang itu tidak merugikan petani maupun pelaku usaha lain," pungkasnya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Harga Tetes Tebu Anjlok, Petani Teriak

Read Entire Article