
DIREKTUR Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular P2PTM Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan sikat gigi yang benar masih menjadi masalah di Indonesia seperti masalah waktu dan cara sikat yang benar. Padahal sikat gigi jika tidak dilakukan dengan rutin dan benar bisa meningkatkan potensi penyakit jantung.
Ia mencontohkan misalnya waktunya rata-rata orang Indonesia itu akan sikat gigi pagi hari saat mandi dan malam hari sebelum tidur.
“Padahal sebenarnya harusnya kita sikat gigi setelah kita makan. Itu adalah sebenarnya sikat gigi yang diharapkan betul-betul membersihkan gigi,” kata Nadia dalam temu media HKGN secara daring, Kamis (11/9).
Kemudian cara menyikat gigi. Terkadang banyak orang yang hanya 1 menit atau 1,5 menit untuk sikat gigi, menggosok-gosok gigi kemudian selesai padahal itu yang salah, menyebabkan permasalahan pada gigi dan mulut.
Salah menyikat gigi bisa menyisakan kuman di sela-sela atau lubang pada gigi. Kuman-kuman tersebut dapat menyebabkan gigi mengalami infeksi dan bisa menjadi permasalahan pada penyakit-penyakit lainnya.
“Misalnya pada ibu hamil yang kemudian giginya infeksi karena bolong ataupun gusinya menjadi radang, kuman itu atau bakteri tersebut bisa masuk ke dalam gigi kita, masuk ke peredaran darah kita dan beredar di seluruh tubuh kita,” ungkapnya.
Akibatnya bisa terjadi infeksi misalnya di jantung. Oleh karena itu, salah satu penyebab penyakit jantung bawaan pada anak-anak adalah infeksi pada jantung pada saat kehamilan.
Selanjutnya yakni menyikat gigi pada anak usia di bawah 5 tahun memang sangat sulit bahkan banyak anak mengalami ompong. Padahal ini sangat berpengaruh baik terhadap pertumbuhan gigi tetapnya maupun juga pola mengunyah dan sebagainya itu juga akan sangat mempengaruhi.
Karies Gigi
Kemenkes mengungkapkan permasalahan gigi yang sering ditemui adalah kasus karies, gigi yang berlubang, gigi tanggal dan juga radang pada gusi. Karies masih menjadi penyakit gigi yang dari tahun ke tahun belum menurunkan jumlah kasusnya.
Berdasarkan dari data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 57 persen penduduk usia lebih dari 3 tahun itu mengalami masalah gigi dan mulut. Sekitar 11,2 persen yang mencari pengobatan.
"Walaupun kalau kita lihat permasalahan gigi dan mulut itu tidak berkurang, hanya mungkin yang mencari pengobatan agak lebih banyak bertambah 10 persen. Tetapi dari survei yang kita lakukan di 2018 dan 2023 juga, menyatakan bahwa hampir semua masyarakat kita mengatakan mereka melakukan sikat gigi setiap hari,” ungkapnya. (H-3)