Istanbul (ANTARA) - Kamboja dan Thailand pada Rabu menegaskan kembali komitmen untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di sepanjang perbatasan dalam Pertemuan Khusus pertama Komite Perbatasan Umum Kamboja-Thailand (GBC), yang diadakan di Provinsi Koh Kong, Kamboja.
Pertemuan tersebut, yang diketuai bersama oleh Menteri Pertahanan Kamboja Jenderal Tea Seiha dan Menteri Pertahanan Thailand Jenderal Nattaphon Nakphanit, menghasilkan kesepakatan untuk meredakan ketegangan.
Kementerian Pertahanan Kamboja menekankan bahwa hasil ini menunjukkan komitmen yang kuat untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan perjanjian sebelumnya secara menyeluruh dan efektif.
“Kedua belah pihak sepakat tentang kebutuhan mendesak untuk meredakan ketegangan melalui penarikan senjata berat dan destruktif kembali ke instalasi militer normal masing-masing,” demikian pernyataan tersebut.
Pernyataan itu mengatakan bahwa Thailand dan Kamboja berkomitmen teguh untuk “menyelesaikan masalah secara damai dan mencegah bentrokan,” seraya menambahkan bahwa kedua belah pihak “menekankan bahwa memperkuat komunikasi di semua tingkatan sangat penting untuk membangun rasa saling percaya dan mempromosikan hubungan bertetangga yang baik.”
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari Sidang Luar Biasa GBC di Malaysia pada 7 Agustus 2025, di mana kedua negara menyetujui kesepakatan 13 poin yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan dan memastikan kepatuhan terhadap gencatan senjata, menyusul bentrokan pada bulan Juli yang mengakibatkan puluhan orang tewas dan terluka.
Pada 28 Juli, dalam pertemuan trilateral dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, kedua negara tetangga tersebut menyepakati gencatan senjata tanpa syarat setelah berminggu-minggu permusuhan.
Kedua belah pihak kemudian mengesahkan kesepakatan 13 poin pada 7 Agustus, yang mencakup izin bagi pengamat ASEAN untuk memantau gencatan senjata di sepanjang perbatasan yang disengketakan.
Sumber: Anadolu
Baca juga: ASEAN siapkan tim pengamat tambahan gencatan senjata Thailand-Kamboja
Baca juga: Ketua ASEAN kontak Kamboja dan Thailand bahas asoal genjatan senjata
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.