INFO NASIONAL - Presiden RI, Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Jakarta Selatan, pada Kamis, 11 September 2025. Di tengah kunjungan tersebut, ia menulis secarik pesan dengan tangannya sendiri untuk seorang siswi sekolah rakyat bernama Juniar Diah Afifah.
“Belajarlah yang baik, hormati guru. Cintai ayah dan ibu. Rajin sembahyang. Selalu sopan dengan teman. Olahraga selalu. Cintai Tanah Air. Semangat terus. Selalu gembira!” bunyi pesan sederhana yang ditulis langsung oleh Presiden Prabowo dibuku catatan Juniar.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Juniar bercerita, pagi itu, suasana SRMA 10 Jakarta Selatan berjalan seperti biasa. Para siswa sedang belajar di kelas ketika terdengar pengumuman mengejutkan bahwa presiden akan datang berkunjung. “Aku kaget, enggak nyangka banget,” ucap Juniar. “Rasanya deg-degan, buru-buru rapi-rapi, ganti baju, terus ke lapangan. Waktunya singkat banget,” tambahnya.
Tak lama, halaman sekolah yang biasanya lenggang mendadak riuh. Para siswa berbaris rapi, guru sibuk mengatur persiapan, wartawan siap dengan kameranya. Bahkan, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Wamensos Agus Jabo Priyono turut hadir. Semua mata tertuju pada gerbang sekolah, menunggu momen istimewa itu.
Ketika mobil rombongan presiden memasuki area sekolah, sorak dan tepuk tangan langsung menggema. Juniar yang berada di barisan siswa ikut larut dalam rasa bangga sekaligus gugup. Bagi Juniar, momen ini menjadi kali pertamanya bertemu langsung dengan Presiden. Bahkan, ia mendapat kesempatan tampil membawakan Yel Lagu Lingkungan (YLL) di hadapan orang nomor satu di Indonesia itu. “Rasanya semangat banget, campur deg-degan. Aku enggak pernah kebayang bisa tampil langsung di depan presiden,” ujarnya dengan mata berbinar.
Namun, kejutan terbesar datang setelah acara berakhir. Saat kembali ke kamar asrama, Juniar mendapati buku catatannya terbuka di atas meja. Di sana, tertera pesan yang ditulis langsung oleh tangan Presiden. Begitu sadar tulisan itu benar-benar berasal dari presiden, Juniar meloncat kegirangan. “Aku langsung pamer ke teman-teman asrama,” katanya sambil tertawa. “Teman-teman bilang iri, tapi mereka ikut senang juga.”
Surat singkat nan bermakna itu kini ia rencanakan untuk dilaminating dan dipajang di dinding kamarnya. “Setelah baca surat itu, aku jadi makin semangat. Aku pengen raih cita-cita tinggi, Insya Allah bisa kuliah di luar negeri dengan beasiswa, terus jadi pengusaha di bidang kreatif,” ujarnya penuh tekad.
Sebelum mengakhiri ceritanya, Juniar juga menitip pesan untuk teman-teman sebaya di seluruh Indonesia. “Jangan lupa belajar giat, jangan patah semangat. Masa depan itu enggak bisa diduga, bisa jadi lebih tinggi dari cita-cita kita sendiri.”
Bagi Juniar, kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke SRMA 10 Jakarta Selatan bukan sekadar peristiwa sekali seumur hidup. Secarik pesan yang ditulis tangan Presiden kini menjadi sumber motivasi yang akan selalu ia genggam. (*)