Mantan Ketua Mahkamah Agung Nepal, Sushila Karki, dilantik menjadi Perdana Menteri Nepal pada Jumat (12/9). Ia akan memimpin masa transisi selama enam bulan hingga pemilu digelar.
Karki dilantik oleh Presiden Nepal Ram Chandra Paudel di Istana Presiden, Kathmandu. Ia menjadi pengganti sementara karena KP Sharma Oli mundur dari jabatan Perdana Menteri usai demo Gen Z yang membakar parlemen.
"Saya, Sushila Karki bersumpah atas nama negara dan rakyat untuk memenuhi tugas saya sebagai perdana menteri," kata Karki saat dilantik oleh Presiden Ram Chandra Paudel, dikutip dari AFP.
"Selamat! Kami mendoakan kesuksesan Anda, mendoakan kesuksesan negara," kata Paudel.
Karki dipilih setelah dua hari negosiasi intensif antara Panglima Angkatan Darat Jenderal Ashok Raj Sigdel, Paudel, serta perwakilan Gen Z sebagai massa demo.
Adapun para Gen Z menggunakan aplikasi Discord untuk membahas langkah selanjutnya usai demo yang berhasil menggulingkan KP Sharma Oli. Melalui aplikasi itu juga Karki dipilih oleh Gen Z untuk menjadi PM Nepal sementara.
Karki tidak memberikan pidato usai diambil sumpah. Ia hanya tersenyum dan membungkuk dengan kedua tangannya dirapatkan berulang kali.
Demo di Nepal awalnya digelar Gen Z untuk memprotes korupsi yang merajalela di sana. Unjuk rasa berubah rusuh setelah pemerintah memblokir media sosial. Jubir kepolisian Binod Ghimere melaporkan 51 orang tewas saat demo.
Kerusuhan berdarah menyebabkan kekuasaan PM Nepal KP Sharma Oli tumbang. Rumah Oli, kantor kepresidenan serta gedung parlemen di sana dibakar.
Kini demi memulihkan keamanan militer berjaga di berbagai titik ibu kota Kathmandu. Jam malam pun diberlakukan di Nepal.
Saat bersamaan Presiden Nepal Ramchandra Paudel menggelar perundingan dengan kelompok Gen Z dan pemangku kepentingan lainnya, demi menemukan jalan keluar krisis.