Liputan6.com, Jakarta - Melamun sering dianggap sebagai tanda kurang fokus atau tidak produktif. Namun, pakar kesehatan mental menjelaskan bahwa aktivitas ini justru memiliki manfaat besar bagi otak jika dilakukan dengan cara yang tepat.
"Daydreaming bisa mencakup banyak pengalaman. Namun, intinya, saat kita melamun, kita membiarkan pikiran kita berkelana ke tempat lain," ujar terapis pernikahan dan keluarga, Saba Lurie, LMFT.
Menurut Lurie, melamun dapat membantu otak beristirahat sejenak dari beban pikiran sehari-hari. "Melamun memberi kita kesempatan untuk memikirkan hal-hal paling penuh harapan, magis, dan imajinatif. Ini seperti taman di pikiran kita yang hanya bisa kita akses sendiri," katanya.
Dilansir dari Real Simple, selain menjadi ruang untuk berkhayal, melamun juga dapat mengurangi stres dan membantu otak menemukan koneksi baru antarpride.
Meski demikian, melamun juga bisa menjadi penghambat produktivitas jika dilakukan tanpa kendali. "Kadang melamun bisa jadi teknik coping, terutama jika kita pernah mengalami trauma atau kewalahan," ujar Lurie.
Karena itu, penting memahami cara melamun yang bisa memberi manfaat, bukan justru memperburuk kondisi emosional.