Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) membukukan pendapatan sebesar Rp 672 triliun hingga Juli 2025.
Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri menjelaskan, pencapaian tersebut seiring dengan penerapan dual growth strategy perseroan, yakni melalui maksimalisasi bisnis existing dengan fokus pada optimasi hulu, fleksibilitas kilang, transformasi bisnis retail, serta ekspansi infrastruktur dan layanan, sekaligus pengembangan bisnis rendah emisi dengan pengembangan bifouel, hilirisasi produk kimia, peningkatan kapasitas geothermal dan rendah karbon.
"Hasilnya hingga Juli 2025, Pertamina telah mencatat pendapatan sebesar Rp 672 triliun, dengan total volume produksi migas lebih dari 1 juta barel setara minyak per hari (boepd), dan tingkat yield valuable kilang 84%," ungkapnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (11/09/2025).
Selain itu, lanjutnya, Pertamina juga menunjukkan komitmen terhadap net zero emissions pada 2060 atau lebih cepat. Hal ini ditandai pada 20 Agustus 2025 lalu Pertamina telah memproduksi Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang digunakan pada commercial flight Pelita Air dengan rute Jakarta-Bali.
Produk bioavtur ini adalah hasil co-processing di kilang Pertamina dengan produk kerosene atau minyak tanah dan used cooking oil atau minyak jelantah dengan volume 2-3%.
Dia mengatakan, SAF merupakan bahan pesawat berkelanjutan, bukan hanya untuk mendukung swasembada energi nasional, namun juga mampu mendorong perekonomian mikro dan sirkular.
"Pertamina tetap jaga kinerja keuangan tetap positif hingga Juli 2025 meskipun mengalami penurunan parameter yang signifikan seperti harga minyak mentah, diesel, kurs dolar dibandingkan periode 2024," ucapnya.
Adapun realisasi parameter hingga Juli 2025, sebagai berikut:
Harga minyak mentah Indonesia (ICP) : US$ 69,74 per barel, turun 14% dibandingkan US$ 81,38 per barel pada periode yang sama di 2024 (year on year/ you).
MOPS Solar: US$ 85,77 per barel, turun 14% dari US$ 99,57 per barel (yoy)
Kurs: Rp 16.459 per US$, melemah 1% dari Rp 16.294 per US$ (yoy).
Pencapaian kinerja keuangan Pertamina Per Juli 2025:
Net profit after tax US$ 1,597 miliar, naik 6% dari US$ 1,501 miliar (yoy)
Ebitda US$ 6,273 miliar, naik 3% dari US$ 6,103 (yoy)
Revenue US$ 40,996 miliar, turun 6% dari US$ 43,528 miliar (yoy).
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perusahaan Migas dan Teknologi RI Bakal Didorong Investasi ke AS