Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa meminta Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menggelar jumpa pers tiap bulan untuk melaporkan realisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal itu dilakukan untuk memastikan belanja pemerintah tersalurkan dengan optimal.
“MBG dikomplain karena penyerapannya rendah. Saya tanya bagaimana monitoringnya? Katanya bagus, tapi ternyata jelek. Saya bilang, nanti sebulan sekali kita akan jumpa pers dengan Kepala BGN,” kata Purbaya dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu.
Dalam jumpa pers itu, dia meminta Kepala BGN Dadan Hindayana memaparkan proses penyerapan program MBG kepada publik. Purbaya pun menyatakan akan mendampingi Kepala BGN saat menyampaikan rilis pers.
Baca juga: Purbaya bakal tarik dana pemerintah Rp200 triliun di BI suntik ekonomi
Selain MBG, Purbaya juga akan menyisir program-program lain yang penyerapannya bergerak lambat. Pasalnya dia meyakini salah satu yang menghambat pertumbuhan ekonomi adalah penyaluran belanja pemerintah yang lambat.
Maka dari itu, Purbaya menyatakan fokus dia ke depan adalah menghidupkan mesin fiskal dan moneter. Bila dari sisi fiskal dia akan mengakselerasi belanja pemerintah, dari sisi moneter dia akan menarik dana pemerintah di Bank Indonesia (BI) untuk menyuntik likuiditas perbankan.
Harapannya, lanjutnya, bank dapat menyalurkan dananya untuk mendukung agen-agen ekonomi bertumbuh.
Sebagai informasi, realisasi belanja program MBG per 11 Agustus 2025 mencapai Rp8,2 triliun.
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.