13 Elang Tikus dan 3 Elang Bondol Berhasil Diselamatkan dari Upaya Perdagangan Satwa Ilegal

6 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
13 Elang Tikus dan 3 Elang Bondol Berhasil Diselamatkan dari Upaya Perdagangan Satwa Ilegal Elang tikus (Elanus caeruleus) dan elang bondol (Haliastur indus).(Dok. Gakkum Kementerian Kehutanan)

DITJEN Penegakan Hukum (Gakkum) Kehutanan melalui Balai Penegakan Hukum Kehutanan Sumatra bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Selatan, Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE)  berhasil mengamankan 16 ekor satwa dilindungi berupa 13 ekor elang tikus (Elanus caeruleus) dan 3 ekor elang bondol (Haliastur indus) di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Seluruh satwa tersebut diselamatkan dari upaya perdagangan satwa ilegal dan saat ini dititipkan di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Alobi Foundation untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Berdasarkan laporan masyarakat terkait perdagangan satwa dilindungi, pada tanggal 10 September 2025, tim gabungan Gakkum Kehutanan Sumatra dan BKSDA Sumatra Selatan melaksanakan kegiatan Smart Patrol dalam rangka memantau peredaran tumbuhan dan satwa liar di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Dalam kegiatan tersebut, tim melakukan pemeriksaan terhadap seorang pria berinisial MA (19 th) di Jalan Padang Pasir RT 001, Desa Beluluk, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan dugaan penyimpanan, pemilikan, pemeliharaan, dan upaya perdagangan satwa dilindungi berupa 13 ekor elang tikus dan 3 ekor elang bondol. Selanjutnya, pelaku beserta barang bukti diamankan ke Kantor Seksi Wilayah III BKSDA Sumatra Selatan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh Penyidik Balai Gakkum Kehutanan Sumatra. Saat ini, pelaku telah dititipkan di Rumah Tahanan (Rutan) Kepolisian Daerah Bangka Belitung untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

Kepala Balai Gakkum Kehutanan Wilayah Sumatra Hari Novianto mengatakan tindakan kepemilikan dan perdagangan satwa liar dilindungi merupakan kegiatan ilegal yang mengancam kelestarian keanekaragaman hayati Indonesia serta berpotensi mengganggu keseimbangan ekosistem.

"Gakkum Kehutanan bersama aparat penegak hukum berkomitmen untuk menindak tegas setiap bentuk pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan konservasi sumber daya alam hayati," tegas Hari, Minggu (14/9).

Ia mengungkapkan, elang bondol (Haliastur indus) dan elang tikus (Elanus caeruleus) memegang peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Sebagai predator puncak, keduanya berperan dalam mengendalikan populasi mamalia kecil dan burung, yang pada gilirannya membantu menjaga kesehatan dan keberlanjutan vegetasi serta mengurangi penyebaran penyakit.

Elang bondol, yang sering ditemukan di wilayah perairan, berperan dalam mengendalikan jumlah ikan serta hewan air lainnya, sedangkan elang tikus, yang hidup di daerah terbuka dan padang rumput, berfokus pada pengendalian populasi tikus dan serangga. Kehadiran kedua jenis elang ini sangat vital bagi keberlanjutan rantai makanan dan keseimbangan alam secara keseluruhan.

"Atas perbuatannya, pelaku dapat dijerat dengan Pasal 40A ayat (1) huruf d jo. Pasal 21 ayat (2) huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2024 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, yang mengatur larangan untuk memburu, menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan/atau memperdagangkan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup. Pelaku diancam dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp5 miliar," pungkasnya. (H-3)

Read Entire Article