
Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Provinsi Bali berdampak pada angkutan bus jurusan Surabaya-Bali. Bencana banjir mengakibatkan penumpang sepi namun di sisi lain biaya operasional angkutan bus juga membengkak.
Membengkaknya biaya operasional angkutan bus terjadi lantaran rute bus harus memutar menghindari titik-titik banjir. Bus Surabaya-Bali saat kondisi normal melalui jalur Negara Kabupaten Jembrana. Namun akibat banjir harus melewati rute Singaraja yang jaraknya lebih jauh.
"Biaya BBM biasanya Rp1,3 juta, namun karena memutar lewat Singaraja, biayanya nambah sekitar Rp250 ribu," kata pengurus PO Bali Perdana, Umar, di Terminal Bus Purabaya Kabupaten Sidoarjo, Kamis (11/9).
Umar menjelaskan, perjalanan Surabaya-Bali rata-rata membutuhkan waktu 12 jam. Umar menjelaskan, biasanya antara jam 6.00 hingga 6.30 Wita sudah tiba di Terminal Ubung Denpasar Bali.
"Namun saat kondisi banjir seperti kemarin, jam 9.00 Wita baru nyampai Mengwi, nyampai Ubung hampir jam 10.00," kata Umar.
Dampak banjir biaya operasional naik, namun di sisi lain jumlah penumpang tujuan Bali turun. Data di Terminal Purabaya rata-rata ada 10 armada yang melayani rute Surabaya-Bali.
"Jumlah penumpang menjadi turun drastis hingga 50 persen mas," kata pengurus PO Angkasa Trans Jaya, Banyak.
Seperti diketahui sejumlah wilayah di Provinsi Bali terendam banjir akibat hujan deras berjam-jam. Wilayah yang banjir terparah di Denpasar ada 81 titik. Wilayah lain Kabupaten Gianyar terdapat 14 titik, Kabupaten Badung 12 titik, Kabupaten Tabanan 8 titik, serta Kabupaten Karangasem dan Jembrana masing-masing 4 titik. Data hingga Kamis sore tercatat 14 orang meninggal dunia akibat bencana tersebut. (H-1)