Liputan6.com, Jakarta Keputusan Thomas Tuchel tidak menyertakan Ivan Toney dalam skuad Inggris memicu kritik keras. Mantan penyerang Watford, Troy Deeney, menilai langkah tersebut tidak masuk akal dan merugikan The Three Lions.
Inggris hanya membawa Harry Kane dan Ollie Watkins sebagai striker murni untuk laga kualifikasi Piala Dunia melawan Serbia. Sementara Marcus Rashford dan Jarrod Bowen bisa dimainkan sebagai false nine, namun Deeney menilai itu bukan solusi ideal.
Situasi ini membuat posisi Inggris kembali dipertanyakan, terlebih setelah penampilan kurang meyakinkan saat menang tipis atas Andorra. Ketajaman lini depan menjadi sorotan utama.
Deeney Kritik Keras Tuchel
Dalam wawancara bersama talkSPORT, Deeney menyebut keputusan Tuchel dipengaruhi masalah pribadi. "Saya rasa itu benturan kepribadian. Fakta bahwa dia mengatakan hal itu menurut saya sudah immature dan stupid," tegasnya.
Ia menyoroti minimnya stok striker murni di skuad Inggris. Dari Rashford hingga Rogers, tak ada penyerang tengah yang benar-benar alami selain Kane dan Watkins.
Menurut Deeney, keputusan Tuchel bisa berisiko besar. Ia menilai jika terjadi masalah di lini depan, Inggris akan kehilangan opsi yang cukup dan Tuchel bisa bersembunyi di balik alasan kurangnya striker.
Inggris Tampil Tumpul Lawan Andorra
Pertandingan terakhir Inggris melawan Andorra menimbulkan keraguan besar. Meski menang 2-0, permainan ofensif mereka dianggap jauh dari meyakinkan.
Harry Kane dan Ollie Watkins memang berkualitas, namun Deeney menilai keberadaan Toney akan memberi warna berbeda. Inggris membutuhkan variasi serangan agar tidak mudah ditebak.
Ketidakmampuan lini depan menunjukkan bahwa The Three Lions masih jauh dari status favorit juara Piala Dunia 2026. Tuchel dinilai perlu menata kembali komposisi serangan tim.
Masa Depan Toney di Timnas Inggris
Ivan Toney terus menunjukkan ketajamannya bersama Al-Ahli. Musim lalu ia mencetak 30 gol dan musim ini sudah mengoleksi lima gol dalam empat pertandingan.
Meski tampil produktif, waktu Toney untuk merebut tempat di skuad Inggris semakin menipis. Kualifikasi melawan Serbia bisa menjadi kesempatan emas yang terlewatkan baginya.
Jika Tuchel tetap mengabaikan Toney, peluangnya tampil di Piala Dunia 2026 akan semakin kecil. Kritik Deeney bisa jadi peringatan dini agar Inggris tidak kehilangan opsi serangan berharga.