Polaroid Gemini AI Ngetren, Yuk Ingat Lagi Pernyataan JYP, HYBE, dan YG Entertainment soal Konten Kecerdasan Buatan

Liputan6.com, Jakarta Saat ini, ada satu tren yang digilai warganet, termasuk para penggemar K-Pop: Polaroid Gemini AI. Bagaimana tidak, hanya dengan menulis prompt dan bantuan AI, siapa pun kini bisa punya foto berdua dengan artis mana pun--memenuhi imajinasi pertemuan dengan tokoh idola. 

Tapi ingat, walau terasa asyik, jangan sampai kebablasan dalam membuat editan dengan kecerdasan buatan ini. Hingga artikel ini ditulis pada Jumat (12/9/2025), agensi K-Pop memang belum secara khusus memberi pernyataan terkait konten penggemar yang meramaikan tren dengan Gemini AI.

Namun mereka sebelumnya pernah bicara mengenai konten-konten berbasis AI yang berkaitan dengan artisnya. Terutama konten deepfake yang melanggar norma kesantunan, bahkan menjurus kriminalitas.

YG Entertainment misalnya, pada September tahun lalu telah merilis pernyataan tentang konten semacam ini. 

"Kami sangat prihatin dengan terus berlanjutnya pembuatan dan penyebaran konten deepfake (video sintetis berbasis AI) yang tidak pantas yang melibatkan artis kami. Kami terus memantau aktivitas ilegal yang ekstensif dan berbahaya ini, dan secara aktif berupaya menghapus dan memblokir konten tersebut," kata perwakilan agensi kala itu.

YG Entertainment menegaskan, bahwa pihaknya juga mengejar pelaku untuk memertanggungjawabkan perbuatannya. 

"Kami juga sedang menempuh semua langkah hukum yang memungkinkan, termasuk proses pidana, untuk mengatasi masalah ini. Kami berkomitmen untuk menindak tegas setiap tindakan ilegal yang secara signifikan merugikan martabat dan reputasi artis kami," begitu pernyataan YG Entertainment.

Tak hanya YG, JYP sudah menyatakan perang terhadap konten deepfake berbasis AI yang melibatkan artis mereka, termasuk TWICE. "Kami prihatin dengan tersebarnya video deepfake (buatan AI) baru-baru ini yang melibatkan artis kami," kata mereka pada 31 Agustus 2024, diwartakan Soompi. 

Senada dengan YG, JYP juga akan mengambil tindakan tegas terkait peredaran konten tak pantas yang menampilkan artis mereka. 

"Ini pelanggaran hukum yang nyata, dan kami sedang dalam proses mengumpulkan semua bukti relevan untuk menempuh jalur hukum yang paling tegas dengan firma hukum terkemuka, tanpa keringanan hukuman," kata perwakilan JYP.

Ditambahkan, "Kami ingin menegaskan bahwa kami tidak akan tinggal diam jika hak-hak artis kami dilanggar dan akan mengambil tindakan tegas untuk menangani masalah ini semaksimal mungkin."

Adaupun HYBE, agensi di balik grup BTS, telah mengintensifkan upaya melawan eksploitasi deepfake AI. Mereka juga dengan tegas menyatakan bahwa hal ini kejahatan seksual. 

"Pembuatan dan penyebaran foto dan video fiktif yang vulgar terhadap seorang artis merupakan kejahatan seksual digital yang nyata dan tidak hanya melanggar hak asasi manusia sang artis, tetapi juga sangat merusak etika dasar," ujar HYBE dalam pengumumannya pada September tahun lalu. 

HYBE membuat portal baru yang memudahkan penggemar untuk melaporkan konten tak pantas tersebut. 

“Kami telah menciptakan kategori terpisah untuk mempercepat dan memperkuat respons kami terhadap pornografi ilegal, termasuk konten eksploitasi seksual ‘deepfake’ yang dihasilkan AI, yang telah menjadi masalah sosial serius dalam beberapa tahun terakhir," kata pihak HYBE.