
WAKIL Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, melakukan kunjungan kerja ke Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 11 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, dan Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 16 Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka pengawasan terhadap Program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
Program Sekolah Rakyat merupakan terobosan strategis untuk memberikan akses pendidikan yang adil bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.
Tidak hanya seremonial, kegiatan diisi dengan dialog dan peninjauan langsung ke ruang belajar, asrama, hingga sarana pendukung lainnya. Cucun mencatat sejumlah kebutuhan yang masih harus dipenuhi agar mutu pendidikan dan kesejahteraan siswa lebih terjamin.
“Sekolah Rakyat harus menjadi instrumen untuk melahirkan generasi baru yang lebih percaya diri, berkarakter, dan siap menghadapi masa depan,” kata Cucun dalam keterangan yang diterima, Selasa (9/9).
Ia menekankan, Sekolah Rakyat harus menjadi instrumen melahirkan generasi baru yang percaya diri, berkarakter, dan siap menghadapi masa depan.
Program Sekolah Rakyat sendiri merupakan model pendidikan berasrama yang diinisiasi Presiden Prabowo melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Program ini dikoordinasikan Menko Pemberdayaan Masyarakat, A. Muhaimin Iskandar, bersama Kementerian Sosial dan kementerian terkait.
Dengan menyasar keluarga miskin ekstrem yang masuk Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), Sekolah Rakyat diharapkan mampu menjamin hak pendidikan dasar, menumbuhkan kemandirian, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai modal penting bangsa.
Dalam kesempatan itu, Cucun menelpon Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) untuk menyampaikan dukungan legislatif terhadap program ini. Sebagai Wakil Ketua DPR RI yang membidangi kesejahteraan rakyat, ia menegaskan komitmen DPR untuk mengawal penuh kebijakan ini.
“Sekolah Rakyat bukan hanya soal kelas dan buku, tapi tentang membangun masa depan yang lebih adil bagi anak-anak bangsa,” ujarnya. (P-4)