Utusan China untuk PBB kecam keras serangan Israel di Qatar

Qatar, sebagai mediator penting dalam negosiasi gencatan senjata di Gaza, telah melakukan berbagai upaya besar untuk mendorong tercapainya gencatan senjata dan memulihkan perdamaian. Komunitas internasional sangat menghargai upayanya, ujar Fu kepada Dewan Keamanan PBB.

Pada Minggu (7/9) pekan lalu, Amerika Serikat (AS) mengajukan proposal gencatan senjata baru dan mengklaim bahwa Israel telah menyetujuinya. Namun, hanya dua hari kemudian, delegasi Hamas yang tengah membahas proposal gencatan senjata tersebut diserang oleh Israel, ujar Fu.

"Tindakan penuh itikad buruk, tidak bertanggung jawab, dan upaya sabotase yang disengaja terhadap negosiasi semacam ini memang sangat tercela. China sangat khawatir bahwa serangan itu dapat memicu eskalasi ketegangan lebih lanjut di kawasan tersebut," ujarnya.

Insiden ini, kata dia, sangat erat kaitannya dengan posisi berat sebelah yang telah lama dianut oleh salah satu kekuatan besar tertentu terkait isu Timur Tengah. Demi kepentingan perdamaian dan stabilitas regional, China ingin menyarankan kepada kekuatan besar tersebut untuk mengambil sikap yang adil dan bertanggung jawab serta memainkan peran konstruktif bersama komunitas internasional dalam mendorong gencatan senjata, penghentian perselisihan, serta meredakan ketegangan di kawasan tersebut.

Mengandalkan cara-cara militer dan penggunaan kekuatan secara sembarangan bukanlah solusi yang tepat. Gencatan senjata sesegera mungkin adalah langkah yang benar untuk menyelamatkan nyawa dan membawa pulang para sandera, ujar Fu.

"China dengan tegas menyerukan semua pihak yang terlibat, terutama Israel, untuk berupaya lebih keras guna meredakan pertempuran dan melanjutkan negosiasi, bukan sebaliknya," ujarnya.

Israel harus segera menghentikan seluruh operasi militer di Gaza, memenuhi kewajibannya sesuai dengan hukum humaniter internasional sebagai kekuatan pendudukan, sepenuhnya memulihkan akses kemanusiaan, serta mendukung operasi bantuan PBB dan lembaga kemanusiaan lainnya, ungkap Fu.

Konflik Gaza telah berlangsung hampir dua tahun, menyebabkan bencana kemanusiaan yang mengerikan dan belum pernah terjadi sebelumnya. Selama periode ini, dunia telah berulang kali menyaksikan pelanggaran hukum internasional dan pelemahan norma-norma dasar hubungan internasional.

Fu mengatakan dunia tidak boleh kembali ke hukum rimba, dan Timur Tengah tidak dapat dibiarkan terus berada dalam kondisi perang berkepanjangan.

Sebagai organ utama dalam pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional, Dewan Keamanan PBB memiliki tanggung jawab untuk menjaga ketertiban internasional dan hukum internasional, serta mendorong perdamaian dan stabilitas regional. Saat ini, dewan tersebut sedang membahas rancangan resolusi mengenai isu kemanusiaan di Gaza.

China mendukung Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan sesegera mungkin guna menghentikan perselisihan di Gaza dan meredakan krisis kemanusiaan, serta menyerukan kepada para anggota dewan dan komunitas internasional untuk melakukan upaya bersama demi mencapai tujuan tersebut, demikian Fu.